Kepribadian Santun Cerminan Perilaku Seseorang Berbudaya

IBD

Topik Makalah

Kepribadian Santun Cerminan Perilaku Seseorang Berbudaya

 

Kelas  :  1-IA22

 

Tanggal Penyerahan Makalah : 26 Maret 2013

Tanggal Upload Makalah  :  27 Maret 2013

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

 

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M

Nama Lengkap

Tanda Tangan

53412759

INTISHAR

 

Program Sarjana Teknik Informatika

UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan, karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Softkill dengan judul “KEPRIBADIAN SANTUN CERMINAN PERILAKU SESEORANG BERBUDAYA”. Tugas Softkill ini merupakan tugas yang bertujuan untuk melatih diri kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswa universitas gunadarma untuk melatih kepripadian yang gemar menulis dan mencari suatu refrensi dari berbagai sumber yang didapat. Dalam proses penyelesaian penulis mendapatkan kendala, namun berkat kerja keras dan dorongan kendala tersebut akhirnya bisa diselesaikan.

Penulis juga tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini tanpa ada bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Allah SWT yang telah mana meberikan nikmat sehat dan masih memberikan umur yang panjang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah dengan baik.
  2. Kepada dosen Muhammad Burhan Amin pengajar mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang telah dengan sabar mengajarkan kami semua dengan penuh perhatian.
  3. Kepada kedua orang tua penulis yang telah mana sudah mengasih dukungan semangat dan doa sehingga penulis dapat mmenyelesaikan Tugas akhir ini meskipun masih banyak kekurangannya.
  4. Kepada teman-teman aku dari kelas 1IA22 Universitas Gunadarma yang telah mana membantu penulis memberikan dorongan sehingga laporan tugas softkill ini dapat terlesaikan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan laporan tugas softkill ini masih banyak kesalahan,kekurangan, dan masih ada yang harus dibenahi dalam pembuatan laporan. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, oleh karena itu penulis meminta maaf atas kekurangan dan kesalahan pada pembuatan tugas laporan ini, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khusunya pembaca pada umumnya

Bekasi, 25 Maret 2013

Penulis

Daftara Isi

Cover Makalah ­____________________________________________________     I

Pernyataan  _______________________________________________________    II

Kata Pengantar  ____________________________________________________   III

Daftar Isi  _________________________________________________________   IV

Bab 1    Pendahuluan  ________________________________________________   1

  1. Latar Belakang Masalah  ________________________________________  1
  2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar  ______________________________________  1
  3. Sasaran Masalah Ilmu Budaya Dasar  ______________________________  2

Bab 2    Manusia Dan Kebudayaan  ______________________________________  3

  1. Manusia  _____________________________________________________   3
  2. Hakekat Manusia  ______________________________________________   4
  3. Pengertian Kebudayaan  _________________________________________   6
  4. Unsur-Unsur Kebudayaan  _______________________________________   6
  5. Wujud Kebudayaan  ____________________________________________   7

Bab 3    Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesustraan  ____________________   8

  1. Pendektan Kesustraan  __________________________________________   8
  2. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa  ________________   8
  3. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi  ____________________________________  9
  4. Ilmu Budaya Dasar Yang Dhubungkan Dengan Puisi  _________________   9

Bab 4   Kesimpulan Dan Rekomended_________________________________­   11

  1. Kesimpulan  ________________________________________________  11
  2. Rekomended  _______________________________________________   11

Daftar Pustaka  ____________________________________________________   12

BAB 1

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu penunjang mata kuliah softkill yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, tentang macam-macam masalah yang sering dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita untuk saat ini, baik pada tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas, hingga yang paling tinggi yaitu tingkat perguruan tinggi ( kuliah )

Disinilah diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan yang ada pada perguruan tinggi baik di swasta mupun di negeri yang kita tempuh untuk semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan untuk pembicaraan. Adanya kesamaan ini diharapkan, agar interelasi antara intelektuil kita lebih sering diasah untuk mendalami suatu nilai kebudayaan yang ada di indonesia dan  dengan akibat yang positif bagi pembangunan negara kita pada umumnya dan perbaikan pada khususnya.

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkang di indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu humanus yang artinya manusia,berbudaya dan halus.

2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Tujuan penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain dan tidak bukan adalah merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan suatu ilmu pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah pada manusia dan suatu nilai kebudayaan yang ada di indonesia.

Memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi nya itu untuk memperluaskan setiap pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

Mengusahakan kepada setiap mahasiswa dan mahasiswinya, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.

3. Sasaran Masalah Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak belakang dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok pada kehidupan manusia yang biasa dipakan sebagai bahan penimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua aspek pokok itu ialah :

  1. Berbagai Kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan setiap masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan budaya ( The Humanities ).
  2. Hakekat manusia yang satu universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat yang ada.

Menilik kedua permasalahan pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut yang sudah dijelaskan diatas, manusia tidak sebagai subyek akan tetapi manusia sebagai objek pengkajian.

Adapun pokok pembahasaan yang dapat dikembangkan dalam permasalahan Ilmu Budaya dasar sebagai berikut :

a)      Manusia dan cinta kasih

b)      Manusia dan keindahan

c)      Manusia dan penderitaan

d)     Manusia dan keadilan

e)      Manusia dan pandangan hidup

f)       Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

g)      Manusia dan kegelisaan

h)      Manusia dan harapan

Dari kedelapan kelompok pembahasaan yang ada pada diatas menjelaskan bahwa manusia mempunyai peranan penting dalam nilai suatu unsur kebudayaan yang indonesia yang kita punya.

BAB 2

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan itu merupalan dual hal yang saling berhubungan erat terkait tentang satu sama lain. Dalam setiap batasan awal yang mengenai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sudah dibicarakan secara jelas bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya.

  1. Manusia

Manusia yang ada diserluruh dunia ini memeliki peranan yang sangat unik dalam bertingkah laku maupun yang lainnya, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu pengetahuan sosial, memperoleh manusia yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang biasa manusia sebut yaitu: homo economicus ( ilmu ekonomi ), manusia juga merupakan makhluk hidup pada umumnyayang dapat berdiri sendiri ( sosiologi ) makhluk yang selalu dan setiap makhluk yang berbudaya sering disibut juga sebagai kekuasaan ( politik ).

Dari setiap definisi tersebut yang ada di atas melihat bahwa manusia selain dipandang dari berbagai banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Adapun dua pandangan yang akan kita jadikan suatu acuan untuk menjelaskan atas unsur-unsur yang membangun pola pikir manusia.

  1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu.
  2. Jasad : Jasad adalah mempunyai bentuk, nyata dan dapat di lihat dengan sesama manusia dll, dapat diraba dapat difoto dan menempati ruang serta waktu.
  3. Hayat : Hayat adalah mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
  4. Ruh : Ruh adalah bimbingan dan pimpinan yang ALLAH SWT berikan kepada setiap insan manusia untuk melakukan suatu tindakan ataupun pekerjaan yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya suatu kebudayaan.
  5. Nafas : Nafas adalah suatu pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran kepada manusia tentang dirinya sendiri.
  6. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :
  7. ID itu mempunyai struktur kepribadian terhadap diri sendiri yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido mumi, atau energi pisikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran ( unconacious ).
  8. Ego merupakan bagian dari dari struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
  9. Superego, merupakan struktur kehidupan dalam kepribadian yang akhir, muncul kira-kira pada saat usia masih lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri setiap individu manusia, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

Dari uraian yang terdapat pada diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan suatu analisa hubungan antara tindakan dan unsur pada manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri akan berdampak negative pada kehidupan sosialnya.

2.  Hakekat Manusia

Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh

Tubuh adalah suatu materi yang dapat dilihat oleh kasat mata setiap manusia, dapat diraba, dirasa, wujudnya lengkap tetapi tidak abadi. Jika manusia sudah meninggal, maka tubuh manusia itu akan hancur dan lenyap dimakan oleh rayap dan serangga yang ada di alam kubur. Jiwa adalah roh yang ada pada diri manusia sebagai penggerak dan sumber dari kehidupan.

Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk yang lainnya

Kesempurnaannya terletak pada setiap adab manusia dan budayanya, karena manusia itu dilengkapi sama ALLAH SWT suatu akal pemikiran, perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa ( perasaan ) yang ada pada dalam diri manusia itu memliki dua macam, yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan yang ada pada jiwa manusia melalui panca indra.

Perasaan rohani adalah suatu perasaan luhur yang hanya terdapat pada setiap jiwa manusia misalnya :

  1. Perasaan Intelektual : perasaan inteletual yaitu perasaan yang dimana berkenan dengan suatu pengetahuan atau daya pikirnya. Seorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui, sebaliknya tidak senang atau tidak puas yang dirasakan karena ia tidak berhasil mengetahui sesuatu hal tentang ilmu pengetahuan.
  2. Perasaan estetis : perasaan estetetis yaitu suatu perasaan yang berkenan padaa suatu nilai aspek pada keindahan. Seseorang merasa senang apabila dia dapat melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya seorang manusia dalam keadaan kesal apabila tidak dalam kondisi indahnya.
  3. Perasaan etis : perasaan etis yaitu yang berkenan dengan kebaikan antar sesama makhluk hidup yang ada didunia ini. Seseorang akan merasa senang apabila dia mampu melakukan suatu tindakan perilaku yang baik, sebaliknya seseorang tersebut mempunyai suatu perasaan benci apabila sesuatu dalam kondisi jahat.
  4. Perasaan sosial : perasaan sosial yaitu suatu yang berkenan dengan kelompok atau korp pada kehidupan bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila seseorang tersebut berhasil, ia ikut senang karena semua itu adalah suatu ungkapan untuk mengapresiasikan orang lain, apabila seseorang tersebut gagal atau memperoleh musibah, maka orang tersebut juga ikut prihatin.
  5. Perasaan religius : perasaan religius yaitu sesuatu yang berkenaan kepada setiap kepribadian manusia itu sendiri atas apa yang mereka percayai sehingga mereka selalu bertawakal dan berdoa kepada setiap mereka percayain dan yang di anutkan sebagai bentuk rasa sukur manusia atas apa yang tuhan berikan.

3.  Pengertian Kebudayaan

Apabila kita berbicara mengenai kebudayaan, maka kita sebagai manusia langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan itu menerut beberapa para ahli mempunya suatu pengertian yang berbeda-beda.

Para ahli yang mendifiniskan suatu kebudayaan yaitu :

  1. Menurut E.B Tylor ( 1871 ) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup tentang ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, adat istiadat dan kemampuan lain serta suatu kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagao anggota masyarakat.
  2. Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi adalah kebudayaan sebagai suatu hasil karya yang diciptakan oleh setiap manusia, rasa dan cipta terhadap lingkungan masyarakatnya.
  3. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana adalah manifestasi dari cara pola berpikir manusia, hal ini amat luas apa yang disebt dalam kebudayaan.
  4. Menurut Koentjaraningrat yaitu keseluruhan gagasan dan karya yang diciptakan oleh setiap manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekerti manusianya.
  5. Menurut C.A. Van Peursen adalah kebudayaan dapat diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap individunya, dan kehidupan setiap kelompok oraag, berlainan dengan hewan, maka manusia itu tidak dapat hidup begitu sajah ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.

4.  Unsur-Unsur Kebudayaan

Untuk lebih mendalami suatu nilai kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyang kebudayaan. Yang dimaksud dengan unsur kebudayaan adalah apa sajah sesungguhnya kebudayaan itu mempunya nilai arti tersendiri bagi setiap kehidupan manusia, sehingga kebudayaan disini lebih mengarah makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.

Kebudayan setiap bangsa dan masyarakat itu terdiri dari beberapa unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat satu kesatuan bangsa itu sendiri.

Unsur-unsur kebudayaan menurut beberapa para ahli :

  1. Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang suatu unsur-unsur pokok dalam kebudayaan. Dikatannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik.
  2. Menurut Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri sistem norma pada kehidupan manusia, organisasi yang mengelola sistem ekonomi pada kehidupan manusia, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
  3. Menurut C.Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudl Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :

–          Sistem Religi ( sistem kepercayaan )

–          Sistem Organisasi Kemasyarakatan

–          Sistem Pengetahuan

–          Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi

–          Sistem Teknologi dan Peralatan

–          Bahasa

–          Kesenian

5.   Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi dan ruang lingkup kehidupan dalam wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

a)      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : Wujud ini disebut dengan sistem budaya , yang bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dengan kasat mata manusia, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya ( mempercayainya ), atau dengan perkataan yang lain dalam alam pemikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

b)      Kompleks aktivitas : Berupa aktivitas semua manusia untuk saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

c)      Wujud sebagai benda : Setiap aktivitas manusia untuk saling berinteraksi antar sesama makhluk hidup yang lainnya tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

BAB 3

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

  1. Pendektan Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa Humanus, yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain.

Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra yang memegang suatu peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan suatu ekspresi dari setiap manusia yang mempunyai nilai-nilai dalam kebudayaan. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai pada seni dapat disampaikan dengan cara fleksibel, baik isinya maupun cara penyampeannya terhadap audien nya.

Sastra juga lebih mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran dari seni abstraksi. Sementara itu filsafat, yang mempergunakan bahasa adalah abstraksi suatu seni bahasa yang digunakannya. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh seni filsafat adalah bentuk seni abstraksi. Sifat abstraksi inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

2.  Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman atau novel, dan cerita pendek.

Dalam kesustraan indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. Jenis-jenis yang ada pada prosa lama dan prosa baru sebagai berikut :

  • Prosa Lama Meliputi
  1. Dongeng-dongeng
  2. Hikayat
  3. Sejarah
  4. Epos
  5. Cerita pelipur lara
  • Prosa baru meliputi
  1. Cerita pendek
  2. Roman/novel
  3. Biografi
  4. Kisah
  5. Otobiografi

3.  Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung dari cerita secara tidak langsung mau tidak maunya karya sastra ( prosa fiksi ).

  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan : Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari setiap individu atau sekelompok dan suatu pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin nanti perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
  2. Prosa fiksi memberikan informasi : Fiksi memberika sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensikplodi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistiktentang kehidupan pada masa kini.
  3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural : Prosa fiksi dapat menimbulkan imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemidahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa indonesia.
  4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan : Lewat dari prosa fiksi seseorang dapat menilai setiap kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan setiap individu yang lainnya.

4.   Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Pembahasan puisi dalam pembelajaran Ilmu Budaya Dasar tidak dapat diarahkan pada suatu tradisi pendidikan dan pengajaran pada sastra dan nilai apresiasinya yang sangat murni ( asli ). Puisi termasuk seni sastra sedangkan sastra bagian dari suatu kesenian, dan kesenian itu cabang/ unsur dari kebudayaan yang ada di indonesia.

Kepuitisan, keartisikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

  1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, dan alegori.
  2. Kata-kata ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang diberikan suasana tertentu, yang berisi suatu perasaan dan pengalaman jiwa pada diri penyair.
  4. Kata-kata yang berkonotasi yaitu kata-kata yang sudah diberikan tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifikasi hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam mata perkulihan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut.

a)   Hubungan puisi dengan pengalaman pribadi hidup manusia : Perekaman dan penyampean pengalaman dalam nilai sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan. Ini berarti manusia senantiasa menginginkan salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalamannya.

b)  Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual : Dengan membaca puisi mahasiswa dan mahasiswinya diharapkan dapat diajak untuk menyejukan hati/pikiran pada manusia.

c)  Puisi dan keinsyafan sosial : Puisi juga dapat memberikan kepada setiap manusia perihal tentang pengetahuan sebagai makhluk sosial, yang terlibatkan dalam isue dan problem sosial.

BAB 4

Kesimpulan dan Rekomended

  1. Kesimpulan

Dalam mempelajari Ilmu Budaya diperlukannya pemahaman terlebih dahulu akan pentingnya mempelajarinya, karena dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar kita semua akan mengerti tentang nilai-nilai yang terkandung dalam berbudaya baik secara tingkah laku, maupun norma kesopanan dalam bertingkah laku dengan orang yang lebih tua.

Dalam mempelajari Ilmu Budaya Dasar juga harus mempunyai rasa cinta kita terhadap tanah air bangsa indonesia, dan jangan sampe mempelajari Ilmu Budaya Dasar atas dasar keterpaksaan karena kita hidup di negara indonesia.

2.  Rekomended

Jangan sampe budaya yang ada di Indonesia itu musnah karena kesalahan masyarakat indonesia itu sendiri yang kurang perhatiannya melestarikan budaya dari leluhur bangsa indonesia, berbanggalah terhadap bangsa Indonesia karena indonesia dikenal oleh negara-negara lain akan budayanya.

Teruslah berkarya dengan apa yang ada dengan selalu melestarikan budaya indonesia dan tunjukan kepada dunia bahwa indonesia tidak boleh dipandang sebelah mata oleh negara-negara lain.

Mempelajari kebudayaan yang ada indonesia itu mempunyai arti berbeda karena dengan mempelajarinya suatu kebudayaan di indonesia itu memiliki nilai tersendiri karena nilai budaya itu memiliki suatu nilai arti dalam kehidupan sosial dan penghayatan dalam suatu bahasa indonesia dengan baik.

Dalam Ilmu Budaya Dasar juga diajarkan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik dan pentinya nilai arti dalam pengalaman hidupnya, karena dengan pengalaman hidupnya tersebut akan menuaikan banyak makna yang ada pada dirinya.

Daftar Pustaka

http://panduperdana4694.wordpress.com/2013/01/10/tinjauan-tentang-ilmu-budaya-dasar/

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan

Definisi Ilmu Budaya Dasar

http://blog.uin-malang.ac.id/gudangmakalah/2011/04/17/pengertian-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/

https://donate.wikimedia.org/wiki/Special:FundraiserLandingPage?uselang=id&country=ID&template=Lp-layout-default&appeal-template=Appeal-template-default&appeal=Appeal-default&infobox=Default&form-template=Form-template-default&form-countryspecific=Form-countryspecific-control&utm_medium=sitenotice&utm_source=B13_030500_trntab_Twin2_nd_yyYY&utm_campaign=C13_wpnd_mlotWW_FR